Macam-Macam Jurnal Akuntansi dan Fungsinya dalam Sistem Pembukuan             

Macam-Macam Jurnal Akuntansi dan Fungsinya dalam Sistem Pembukuan             

Sebagai bisnis Owner kita tidak boleh memandang remeh pembukuan keuangan suatu usaha, Hal ini penting karena akan memudahkan pemilik bisnis untuk mengambil keputusan kedepannya. 

Salah satu tahapan yang terpenting dalam membuat pembukuan keuangan yaitu pencatatan jurnal, Jurnal di dalam akuntansi digunakan untuk setiap transaksi yang masuk dalam bisnis. 

Setiap transaksi membutuhkan jurnal yang berbeda-beda sesuai dengan sifat dan fungsinya. Memahami macam-macam jurnal akuntansi dan fungsinya dalam sistem pembukuan akan membantu bisnis mengelola keuangan dengan lebih efisien dan akurat. Artikel ini akan membahas berbagai jenis jurnal dalam akuntansi beserta fungsinya.

Apa itu Jurnal 

Catatan awal di mana semua transaksi keuangan dicatat berdasarkan urutan waktu disebut Jurnal. Transaksi ini bisa berupa penjualan, pembelian, pembayaran, penerimaan kas, dan transaksi lainnya yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.

Melansir dari Wikipedia, Jurnal adalah catatan kronologis dari semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebuah badan usaha atau organisasi, dengan tujuan untuk mendokumentasikan transaksi tersebut. Catatan ini mencakup jumlah transaksi, pihak-pihak yang terlibat, serta waktu terjadinya transaksi. 

Jurnal dikenal sebagai “books of original entry” karena menjadi tempat pertama dimana transaksi keuangan tercatat sebelum dipindahkan ke buku besar.

Fungsi Jurnal dalam Sistem Pembukuan

Fungsi utama jurnal dalam pembukuan adalah sebagai alat untuk mencatat semua transaksi keuangan secara sistematis dan kronologis. Fungsi lainnya meliputi:

1. Fungsi Pencatatan 

Jurnal mencatat setiap transaksi bisnis secara terperinci, sehingga membantu menjaga keakuratan catatan keuangan. Karena semakin detail transaksi yang dicatat maka akan memberikan laporan keuangan yang akurat dan terbukti.

2. Fungsi Historis

Jurnal menyimpan semua bukti transaksi yang terjadi dalam bisnis secara urut sesuai tanggal transaksi sehingga tidak akan terjadi kekeliruan. Historis tersebut akan berguna saat audit atau pemeriksaan keuangan.

3. Fungsi Instruktif 

Dengan adanya jurnal juga bisa menjadi instruksi selanjutnya untuk membuat suatu buku besar untuk dipindahkan ke debit kredit dan laporan lain yang komprehensif atas transaksi sehari-hari.

4. Fungsi Analisis 

Jurnal membantu bisnis dalam memantau dan mengendalikan aliran kas masuk dan keluar, serta memastikan semua transaksi tercatat dengan benar. Sehingga dapat menjadi analisis untuk pemilik bisnis mengambil keputusan selanjutnya.

5. Fungsi Informatif

Dengan mencatat semua transaksi, jurnal akan menyediakan informasi penting untuk menyusun laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

2 Pembagian Jurnal (Prepayments & Accruals)

Jurnal dalam Akuntansi dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu : 

Prepayments (Pembayaran di Muka)

Pembayaran di Muka ini mencakup transaksi dimana pembayaran dilakukan sebelum jasa atau barang diterima. Sebagai contoh, pembayaran sewa yang dilakukan di awal tahun untuk penggunaan di bulan-bulan berikutnya dicatat sebagai pembayaran di muka. 

Dalam akuntansi, hal ini akan dicatat dalam jurnal penyesuaian pada akhir periode untuk mencerminkan penggunaan yang sebenarnya.

Accruals (Akrual) 

Akrual melibatkan pencatatan transaksi keuangan yang telah terjadi tetapi belum dibayar atau diterima. Sebagai contoh, jika sebuah bisnis menerima barang tetapi belum membayar faktur, transaksi ini dicatat sebagai akrual. Akrual digunakan untuk mencatat pendapatan atau pengeluaran yang belum dibayar pada periode tersebut.

Baca Juga : Tren Terbaru dalam Pengembangan Aplikasi Akuntansi Tahun 2024

2 Macam Jurnal Utama Akuntansi 

1. Jurnal Umum (General Journal)

Jurnal umum digunakan untuk mencatat semua transaksi keuangan yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus. Contohnya adalah pencatatan transaksi yang tidak berulang, seperti penyesuaian atau koreksi kesalahan. 

2. Jurnal Khusus 

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang sering terjadi dan memiliki pola yang sama. Tujuan utama dari jurnal khusus adalah untuk menyederhanakan dan mempercepat proses pencatatan transaksi yang berulang. Dibawah ini terdapat empat jenis jurnal khusus : 

a. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal ini digunakan untuk mencatat semua penjualan barang atau jasa secara kredit. Setiap kali terjadi penjualan kredit, transaksi tersebut langsung dicatat dalam jurnal penjualan.

b. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)

Jurnal pembelian mencatat semua pembelian barang atau jasa secara kredit. Jurnal ini membantu dalam memantau utang yang dimiliki bisnis kepada pemasok.

c. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)

Jurnal ini mencatat semua penerimaan kas yang diterima oleh bisnis, baik itu dari penjualan tunai, penerimaan piutang, maupun sumber lain seperti investasi atau pinjaman.

d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas mencatat semua pengeluaran kas yang dilakukan oleh bisnis, seperti pembayaran kepada pemasok, gaji karyawan, atau pembayaran utang.

Macam-macam Jurnal Keuangan Lainnya

Selain dua jurnal utama tersebut, ada beberapa jenis jurnal keuangan lainnya yang juga penting untuk dicatat, seperti:

1. Jurnal Penyesuaian (Adjusting Journal Entries)

Jurnal ini digunakan untuk mencatat penyesuaian yang dilakukan pada akhir periode akuntansi. Penyesuaian ini diperlukan untuk memastikan bahwa pendapatan dan beban dicatat pada periode yang tepat.  

Contoh Transaksi : Perusahaan memiliki beban sewa sebesar Rp12.000.000 yang sudah dibayar untuk satu tahun penuh pada 1 Januari. Pada akhir bulan Januari, hanya Rp1.000.000 yang harus diakui sebagai beban sewa untuk bulan tersebut. 

Jurnal Penyesuaian:

  • Debit – Beban Sewa: Rp1.000.000
  • Kredit – Sewa Dibayar di Muka: Rp1.000.000

2. Jurnal Penutup (Closing Journal Entries)

Pada akhir periode, jurnal penutup digunakan untuk menutup akun sementara seperti akun pendapatan dan beban, serta mentransfer saldo ke akun modal.

Contoh Transaksi : Perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp100.000.000 selama periode tersebut dan total beban sebesar Rp60.000.000.

Jurnal Penutup (untuk menutup akun pendapatan):

  • Debit Pendapatan: Rp100.000.000
  • Kredit Ikhtisar Laba Rugi: Rp100.000.000

Baca Juga : Langkah-Langkah Mudah Mengintegrasikan Aplikasi Akuntansi dengan Sistem POS

3. Jurnal Koreksi (Correcting Journal Entries)

Jurnal koreksi digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi selama pencatatan transaksi di jurnal lain.

Contoh Transaksi: Perusahaan sebelumnya mencatat pembelian peralatan senilai Rp5.000.000 sebagai beban, padahal seharusnya dicatat sebagai aset.

Jurnal Koreksi:

  • Debit Peralatan: Rp5.000.000
  • Kredit Beban: Rp5.000.000

4. Jurnal Pembalik (Reversing Entries)

Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalik atau membatalkan jurnal penyesuaian tertentu yang telah dibuat pada akhir periode akuntansi. Biasanya, jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya dengan tujuan untuk menghindari pencatatan ganda terhadap transaksi tertentu. 

Contoh Transaksi: Pada akhir periode, beban gaji sebesar Rp4.000.000 diakui tetapi belum dibayar.

Jurnal Penyesuaian (di akhir periode):

  • Debit Beban Gaji: Rp4.000.000
  • Kredit Utang Gaji: Rp4.000.000

Jurnal Pembalik (di awal periode berikutnya):

  • Debit Utang Gaji: Rp4.000.000
  • Kredit Beban Gaji: Rp4.000.000

Baca Juga : Perbandingan Aplikasi Akuntansi Gratis vs Berbayar Mana yang Lebih Baik

Jurnal akuntansi adalah hal terpenting dalam sistem pembukuan dan pengelolaan keuangan bisnis. Dengan mencatat transaksi secara terperinci, jurnal membantu memastikan keakuratan informasi keuangan. Dari adanya penjelasan diatas kita dapat membedakan jurnal-jurnal dengan fungsinya masing-masing.

Saat ini membuat jurnal juga bisa dilakukan otomatis, Seiring berjalannya waktu ada banyak sekali pilihan untuk mempermudah pembuatan jurnal, salah satunya dengan menggunakan software akuntansi. 

Akuntansiku merupakan software akuntansi yang bisa digunakan untuk membuat laporan transaksi sehari-hari, tidak hanya pembuatan jurnal, adapun 10+ laporan keuangan yang bisa diakses loh !  

Kebutuhan Akuntansi Bisnis Kamu Ada Di Akuntansiku  !

Yuk pakai software Akuntansiku mempermudah pencatatan pembelian barang dagangmu secara otomatis, mudah dan tentunya aman. 

Akuntansiku bisa mencatat setiap transaksi keuangan secara efisien dan otomatis. Mulai sekarang, tak perlu lagi merasa kewalahan dengan angka-angka dan laporan keuangan yang rumit. 

6 Alasan Mengapa Harus Memilih Akuntansiku untuk Bisnismu ! 

  1. Data Privasi Keuangan Bisnismu Tentunya Terjaga Kerahasiaannya 
  2. Data Tersimpan di Cloud dapat diakses kapan saja, di mana saja, dengan perangkat apapun loh 
  3. Akses Platform Apa Saja mulai dari Website, Aplikasi Android dan IOS, semua data dan laporan selalu tersedia dalam Genggamanmu 
  4. Multi User, Akuntansiku dapat diatur Hak Akses masing-masing Karyawan 
  5. User Friendly, tampilan mudah dipahami dan sederhana cocok untuk UMKM
  6. Dukungan Customer Service, Kami akan membantu jika user mengalami kesulitan atau mempunyai pertanyaan seputar penggunaan aplikasi melalui sambungan WhatsApp 

Download Aplikasi pada Tombol dibawah ini

Bagikan Artikel ini
Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *