Neraca Teknis

Neraca Teknis: Mengenali Prinsip dan Cara Kerjanya

Istilah neraca seringkali dikaitkan dengan laporan keuangan. Ya, karena di dalam laporan keuangan, kita mengenal beberapa konsep berkaitan dengan neraca. Ada neraca lajur, neraca saldo, neraca laba rugi, dan neraca keuangan. 

Pembahasan kali ini bukan bukan neraca yang biasa dijumpai dalam akuntansi, melaikan neraca fisik yang dipakai untuk menimbang. Artikel ini akan mengulas soal neraca teknis. Seperti apa sih prinsip dan cara kerja neraca teknis. Apakah dia juga bisa dipakai untuk pelaporan keuangan layaknya neraca dalam akuntansi umum? 

Neraca teknis: Mengenal definisi dan prinsip kerjanya

Neraca adalah sebuah alat yang umumnya dipakai untuk mengukur massa benda dalam praktik kimia. Sementara pengertian neraca teknis atau neraca analitik adalah neraca yang punya tingkat ketelitian rendah, yaitu hanya sampai 3 desimal di belakang koma.

Neraca jenis ini bisa digunakan untuk menimbang zat atau benda yang tidak memerlukan ketelitian tinggi. Jenis neraca ini dipakai dalam penimbangan zat terlarut untuk membuat larutan kerja pada uji kualitatif dan uji kuantitatif. Misalnya, menimbang bahan untuk membuat larutan pereaksi, larutan baku sekunder, dan lainnya. 

Pemanfaatan neraca teknis seringkali dilakukan di laboratorium biokimia dan toksikologi pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Laboratorium Medik. Neraca jenis ini juga dikenal dengan sebutan neraca mekanik. 

Baca juga : Contoh Neraca Lajur 6 Kolom

Neraca teknis

Neraca teknis tersusun dari tiga batang skala. Batang pertama memiliki skala ratusan gram. Sementara skala untuk batang kedua sebanyak puluhan gram. Batang terakhir berskala satuan gram. 

Benda yang akan ditimbang akan diletakkan di atas piringan. Kemudian, beban geser diseimbangkan dengan benda, hasilnya, massa benda akan terbaca pada skala. Dengan neraca ini, kita bisa mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium.

Jenis dan prinsip kerja neraca teknis

Berdasarkan jenisnya, neraca teknis terbagi menjadi 2 kelompok. Pertama, neraca analog, yaitu neraca yang terbilang masih tradisional. Contohnya adalah neraca Ohhaus. Istilah Ohhaus sendiri diambil dari nama penemunya. 

Jenis kedua, ada neraca digital. Yaitu, neraca yang sudah modern, dan sering digunakan di laboratorium. Cara penggunaannya cukup mudah. Kita hanya perlu meletakkan benda atau cat di piring neraca. 

Prinsip kerja neraca teknis adalah dengan membandingkan massa benda yang diukur dengan anak timbangan. Anak timbangan pada neraca teknis ada di neraca itu sendiri. Kita bisa mengubah kemampuan pengukuran neraca dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. 

Kita bisa menggeser anak timbangan untuk menjauh atau mendekati poros neraca. Hasil massa benda diperoleh dengan menjumlahkan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan seimbang. 

Baca juga : Balance Sheet itu Apa?

Melansir laman info kimia, neraca punya prinsip kerja seperti tuas. Ada 4 prinsip kerja neraca, diantaranya:

  1. Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi. Contohnya, neraca sama lengan
  2. Prinsip kesetimbangan momen gaya. Contoh, neraca dacin
  3. Prinsip kesetimbangan gaya elastis. Contoh, neraca pegas untuk penimbangan bahan baku.
  4. Prinsip kelembaban. Contoh, neraca inersia

Neraca teknis satu piring tiga lengan memiliki bagian, meliputi:

  1. Tempat beban, dipakai untuk meletakkan benda yang akan diukur
  2. Tombol kalibrasi, untuk mengkalibrasi neraca ketika dia tidak bisa dipakai mengukur
  3. Pemberat atau anting. Dia diletakkan di masing-masing lengan yang bisa digeser-geser dan menunjukkan hasil pengukuran
  4. Titik 0 atau garis kesetimbangan, untuk menentukan titik kesetimbangan

Untuk membaca hasil penimbangan neraca, gunakan 3 langkah ini. Pertama, amati skala yang ditunjuk pada posisi lengan depan, lengan tengah, dan lengan belakang. Berikutnya, jumlahkan skala yang ditunjuk pada posisi lengan depan, lengan tengah, dan lengan belakang.

Itulah tadi pengenalan singkat tentang neraca teknis. Tidak ada kaitan langsung antara neraca teknis dengan neraca dalam akuntansi umumnya. Meski menggunakan istilah neraca yang sama-sama menggambarkan konsep keseimbangan. Faktanya, keduanya punya makna berbeda. 

Baca juga : Akun Akun dalam Akuntansi: 5 Kategori Utama & Fungsinya

Keseimbangan yang dimaksud pada neraca teknis adalah massa fisik. Sebaliknya, pada neraca akuntansi, hal yang diseimbangkan adalah nilai keuangan. Secara fungsi, neraca teknis merupakan alat yang dipakai untuk mengukur massa atau berat benda secara akurat. Hal ini berkaitan dengan studi fisika atau laboratorium. Di sisi lain, neraca keuangan fungsinya untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu. Karenanya, dia berkaitan dengan bidang keuangan atau akuntansi. 

Contoh laporan keuangan praktis untuk pemula
Bagikan Artikel ini
Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *