Balance sheet menjadi hal penting untuk dipahami, utamanya bagi mereka yang bekerja di bidang keuangan atau pemilik bisnis. Pasalnya, laporan ini akan menunjukkan kondisi keuangan bisnis. Bagi pemilik bisnis, membaca balance sheet itu sama halnya dengan mengecek kondisi kesehatan bisnis.
Bukan sekedar angka, neraca keuangan juga bisa menjadi dasar bagi pemilik bisnis dalam pengambilan keputusan strategis berdasarkan data dan fakta. Laporan keuangan ini juga diperlukan oleh investor untuk menemukan rasio keuangan, seperti Price-to-Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), dan Price-to-Book Ratio (PBV).
Definisi Balance Sheet
Mengutip laman resmi Kementerian Keuangan, balance sheet atau neraca keuangan merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Senada dengan sebelumnya, referensi lain mengartikan balance sheet sebagai laporan keuangan yang berisi rangkuman kondisi finansial perusahaan dalam rentang waktu tertentu.
Laporan tersebut memuat rincian soal modal (ekuitas), aset (kekayaan), dan kewajiban (utang) pemegang saham perusahaan. Regulator mewajibkan perusahaan publik untuk menerbitkan neraca keuangan secara berkala sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga : 4 Alasan UMKM Perlu Membuat Laporan Keuangan
Sebaliknya, perusahaan swasta tidak diwajibkan untuk mempublikasikan keuangan mereka secara terbuka kepada publik. Mereka bisa membagikan neraca hanya kepada dewan direksi dan beberapa pemegang saham. Biasanya neraca keuangan diberikan bersamaan dengan laporan laba rugi dan laporan arus kas.
Balance sheet memberikan informasi penting yang diperlukan oleh beberapa pihak untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, seperti manajemen, pemilik bisnis, investor, hingga pihak kreditur. Laporan tersebut akan menggamparkan total aset, dan utang perusahaan, serta seberapa besar dana investasi masuk dari para pemegang saham. Investor biasanya menggunakan neraca keuangan untuk menilai imbal hasil dan struktur permodalan perusahaan. Mereka akan menemukan rasio keuangan, seperti Price-to-Earning Ratio (PER), Net Profit Margin (NPM), dan Price-to-Book Ratio (PBV).
Komponen Balance Sheet
Seperti penjelasan di paragraf sebelumya bahwa neraca keuangan adalah rangkuman tentang modal, jumlah aset, dan kewajiban perusahaan di periode tertentu. Nah, ketiga poin tadi merupakan komponen yang harus ada dalam neraca.
Penyusunan laporan neraca menganut rumus akuntansi sederhanya yang berisi tiga komponen tersebut. Laporan neraca harus seimbang antara total aset dengan total liabilitas ditambah ekuitas. Berikut rumus akutansi neraca keuangan yang berlaku di seluruh dunia:
Total aset = Total liabilitas + total ekuitas
- Modal (ekuitas), dana yang diatribusikan ke pemilik perusahaan, pemegang saham, dan laba ditahan. Nilainya diambil dari selisih jumlah aset dan kewajiban perusahaan. Misalnya, saham yang dibeli, setoran modal, dan saldo laba.
- Aset (aktiva), seluruh sumber daya perusahaan yang bisa menghasilkan manfaat ekonomis di masa mendatang. Aset memiliki 2 jenis. Pertama, aset lancar, seperti dana cash, dan piutang. Kedua, aset tetap yang umumnya mengacu pada barang likuid baik bersifat tangible, seperti tanah, gedung, mesin, maupun intangible (hak cipta, hak paten)
- Kewajiban (liabilitas), segala hal yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak lain dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan, baik dalam jangka pendek atau kurang dari 12 bulan maupun panjang (lebih dari 12 bulan).
Baca juga : 5 Indikator Keuangan Penentu Sehat Tidaknya Bisnis Anda
Plus Minus Neraca bagi Perusahaan
Neraca merupakan laporan keuangan penting bagi para stakeholder, seperti pemilik bisnis, manajer keuangan, investor, kreditur, analis, dan badan pemerintah terkait. Bisa dibilang, neraca menjadi salah satu bagian dari trifecta laporan keuangan perusahaan.
Laporan tersebut menjadi referensi perusahaan untuk menganalisis kondisi keuangan secara berkala, mengukur potensi resiko, menilai keberlanjutan usaha, mendapatkan pendanaan baru, dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategi bisnis. Jadi, kita bisa mendapatkan gambaran keseluruhan tentang kinerja keuangan perusahaan.
Tak sedikit investor yang menggunakan balance sheet sebagai referensi utama sebelum memutuskan untuk membeli, menjual, cut loss, atau hold. Tentu saja, masih ada 2 laporan keuangan penting lain yang juga menjadi referensi utama bagi para stakeholder, yaitu laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Meski begitu, balance sheet ternyata juga punya kekurangan. Melansir platform investasi online, ada 2 keterbatasan neraca. Pertama, dari sisi waktu. Neraca keuangan terbit setiap tiga bulan sekali. Hal ini menjadikan dia tidak cukup digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Sehingga, investor disarankan untuk membandingkan laporan keuangan dari beberapa kuartal sekaligus agar analisa yang diperoleh lebih komprehensif.
Kedua, terbatas dari sisi sistem akuntansi. Perusahaan publik diwajibkan membuat neraca keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku. Sayangnya, sebagian ternyata merekayasa pencatatan agar terkesan baik, padahal realitanya tidak demikian. Contoh praktik kecurangan (fraud) di lapangan, seperti menunda pencatatan penurunan nilai aset, atau mencatat pendapatan yang belum diterima lebih awal. Untuk itu, penting bagi kita untuk memperhatikan juga catatan kaki dan keterangan tambahan yang terlampir dalam laporan, sehingga fokusnya bukan hanya pada deretan angka dalam neraca keuangan.
Baca juga : Contoh Neraca Lajur 6 Kolom
Kesimpulan
Itulah tadi pengenalan tentang balance sheet. Neraca keuangan menjadi bagian dari trifecta laporan keuangan perusahaan yang sangat dibutuhkan oleh para stakeholder, disamping laporan laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Intinya, pembuatan neraca berguna untuk mengukur olvabilitas, likuiditas, dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Meski begitu, tanpa proses yang sistematis, pencatatan dan analisa laporan keuangan bisa menjadi pekerjaan rutin yang cukup merepotkan. Untuk produktivitas bisnis, Anda perlu sistem pelaporan yang bisa bekerja secara sistematis, mudah dijalankan, dan lebih fleksibel. Akuntansiku, solusi pembukuan transaksi keuangan yang lebih modern, dan simple. Aplikasi Akuntansiku tersedia dalam versi website maupun mobile. Unduh Akutansiku di Play Store atau App Store, dan akses semua fitur premium dengan harga sangat terjangkau untuk UKM.
Download Akutansiku, dan manfaatkan beberapa fitur gratisnya Sekarang!




