Akuntansiku Blog

Memanagemen informasi keuangan usaha UKM

,

Membuat Income Statement untuk Bisnis UMKM

Membuat Income Statement untuk bisnis UMKM

Bagaimana pengusaha tahu bisnisnya mulai berkembang atau justru masih stagnan? Apakah cukup dari total keuntungan yang didapat selama setahun? Atau kita bisa lihat dari jumlah kantor cabang yang dibuka? Tentunya gak sesederhana itu dong ya. Ada beberapa indikator yang mesti digunakan, salah satunya faktor income statement.

Ya, income statement adalah cara efektif untuk mengevaluasi kesehatan bisnis. Di laporan ini, kamu bukan hanya tahu soal keuntungan, tapi arus pendapatan, biaya operasional, dan beban lain yang berpengaruh pada kesehatan bisnis.

Income statement atau laporan laba rugi juga menjadi indikator penting bagi investor. Mereka akan menggunakan data laporan keuangan untuk mengevaluasi potensi keuntungan bisnis sehingga keputusan berinvestasinya tepat.  

Income Statement: Definisi dan Fungsinya 

Income statement adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran soal pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian bisnis selama peridode waktu tertentu. Bisa bulanan, per kuartal, atau tahunan. 

Mengacu pada definisi di atas, ini berarti income statement memuat empat elemen penting. yaitu:

  1. Beban (expenses)
  2. Pendapatan (revenue)
  3. Keuntungan (profit), dan
  4. Kerugian (loss)

Income statement atau biasa dikenal dengan istilah laporan laba rugi, dipakai sebagai indikator untuk melihat sehat tidaknya keuangan bisnis dari waktu ke waktu. Gak heran, jika perusahaan wajib membuat laporan laba rugi, disamping arus kas, dan neraca. Laba rugi perusahaan sendiri didapat dari hasil selisih pendapatan dengan beban yang dikeluarkan oleh perusahaan. 

Selain sebagai sumber informasi laba rugi setiap periode, Income statement juga bertujuan untuk melihat besaran tiap periodenya. Dokumen ini juga dipakai sebagai dasar evaluasi internal perusahaan. Misalnya dalam hal efisiensi biaya operasional bisnis.  

Baca juga : 4 Alasan UMKM Perlu Membuat Laporan Keuangan

Tak jarang, laporan laba rugi bisa memengaruhi perubahan kebijakan perusahaan selama periode tertentu. Perubahan tersebut berkaitan dengan hasil evaluasi kinerja perusahaan berdasarkan beberapa indikator, salah satunya laporan keuangan. 

Strategi dan pendekatan pasar akar berpengaruh pada pendapatan dan beban yang ditanggung oleh perusahaan. Strategi pemasaran yang tidak tepat sasaran misalnya, bisa menyebabkan pengeluaran besar namun penjualan menurun. Alhasil, bukannya dapat untung, bisnis malah boncos. 

Jika perusahaanmu berniat melakukan IPO (Initial Public Offering) di bursa saham, ada baiknya kamu mulai merapikan laporan laba rugi. Hal ini karena dokumen tersebut menjadi poin penting untuk menggambarkan potensi keuntungkan yang dihasilkan oleh bisnismu. 

Investor jelas maunya menginvestasikan saham pada perusahaan yang punya kondisi finansial sehat dong. Jadi, jangan biarkan mereka ragu bahkan mundur untuk menanamkan sahamnya karena laporan laba rugimu kurang menjanjikan.

Ingat ya, income statement adalah laporan yang memberimu gambaran laba bersih perusahaan. Laba bersih diperoleh dari selisih antara pendapatan usaha dan semua biaya serta beban yang perusahaanmu keluarkan.  

UMKM belajar buat income statement? Begini caranya.

Laporan keuangan adalah dokumen yang wajib dimiliki bagi bisnis, dari skala kecil (UMKM) hingga besar. Gampangnya, untuk tahu laba rugi bisnis, rumusnya adalah total pendapatan dikurangi total beban.

Pendapatan bersih= Pendapatan – beban

 Lebih lengkapnya, ikuti beberapa langkah berikut untuk membuat laporan laba rugi simple yang bisa diterapkan oleh pebisnis UMKM.

  1. Kumpulkan semua data keuangan yang relevan seperti laporan penjualan, beban operasional, dan data keuangan lain yang dibutuhkan. Catat semua transaksi ke buku besar, lalu buat neraca saldo sesuai akun-akun di buku besar
  2. Pilih format atau jenis yang pas, mau single-step atau multi-step. Untuk UMKM, disarankan menggunakan format single-step karena formatnya lebih sederhana, yaitu mengurangkan total beban dari total pendapatan untuk menentukan laba bersih.
  3. Hitung semua pendapatan yang masuk pada periode tertentu dengan memasukkan jumlah akhir pendapatan ke baris pendapatan
  4. Hitung semua beban (HPP) yang dikeluarkan selama periode tertentu, mencakup biaya pembelian bahan, tenaga kerja, dan lainnya
  5. Hitung margin kotor dengan mengurangkan HPP dari pendapatan
  6. Hitung laba operasional dengan mengurangi beban operasional dari laba kotor 
  7. Hitung total pendapatan dan beban non-operasional. Caranya, tambahkan pendapatan non-operasional (misal, bunga) dan kurangi beban non-operasional (misal, beban bunga)
  8. Terakhir, hitung laba bersih. Yaitu kurangi total beban dari margin kotor (total pendapatan)


Baca juga : Contoh Laporan Keuangan Praktis untuk Pemula

Kesimpulannya, cara membuat laporan laba rugi pertama adalah dengan mengumpulkan data pendapatan dan biaya dalam periode waktu tertentu. Kemudian, hitung laba kotor, beban operasional, bunga, pajak, dan laba bersihnya. 

Agar lebih praktis, dan efisien, sebenarnya kamu bisa gunakan software akuntansi. Sudah banyak aplikasi pembukuan online yang bisa kamu manfaatkan secara gratis untuk laporan keuangan sederhana, termasuk membuat laporan laba rugi, jurnal umum, buku besar, invoice, dan lainnya.  

akuntansiku

Ingat, income statement adalah indikator penting yang menggambarkan kondisi finansial bisnis. Dokumen ini bukan hanya penting bagi internal perusahaan, melainkan juga menjadi tools untuk mendapat kepercayaan dari pihak investor. Jadi, buatlah dengan rapi, jelas, dan tepat!

Bagikan Artikel ini

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *