Keuangan bisnis dan pribadi : Bagaimana cara mengelola keduanya?

Keuangan Bisnis dan Pribadi : Bagaimana Cara Mengelola Keduanya?

Salah satu kesalahan mendasar yang sering dilakukan oleh pelaku bisnis kecil dan menengah adalah mencampur kuangan bisnis dan pribadi. Mengapa tidak boleh? Kan bisnis yang dijalankan itu juga milik sendiri? 

Pemilik bisnis memang punya kontrol penuh terhadap perusahaannya. Meski begitu, mereka tetap harus membuat aturan soal keuangan. Salah satunya dengan tidak mencampur keuangan pribadi dan bisnis.

Faktanya, keuangan bisnis dan pribadi yang tidak dipisah akan menyebabkan kondisi keuangan tidak jelas dan susah dikontrol. Akibatnya, mereka akan kesulitan membaca pertumbuhan usaha yang dijalankan, untung kah atau malah merugi!

Sepenting itukah memisahkan keuangan bisnis dan pribadi?

Memisahkan keuangan bisnis dan pribadi bukan opsi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Terutama bagi pelaku bisnis skala kecil hingga menengah. Mengelola keuangan secara jelas dan terpisah menjadi step awal untuk menjaga kesehatan finansial pribadi dan bisnis. Berikut alasan penting mengapa keuangan bisnis dan pribadi tidak boleh dicampur:

Tertib administrasi

Pemilik bisnis boleh saja mengambil sebagian persen profit untuk kebutuhan pribadi. Tapi, mereka tetap harus mencatat pengeluaran tadi dengan rapi dan benar. Kebiasaan memisahkan keuangan bisnis dan pribadi harusnya dilakukan sejak awal memulai bisnis. 

Dengan kedisiplinan yang ketat, pengusaha bisa menjaga ketertiban administrasi keuangan. Sebaliknya, jika keuangan tidak dibedakan menjadi dua pos, pengusaha berpotensi mengalami kerugian karena sembarangan dalam menggunakan uang.

Menggunakan uang bisnis untuk kebutuhan pribadi hanya akan membuat bisnis tidak berkembang, kekurangan modal, hingga akhirnya pailit. 

Artikel terkait : 4 Alasan UMKM Perlu Membuat Laporan Keuangan

Cash flow bisnis jelas dan akurat

Keuangan yang terpisah memudahkan pengusaha untuk memantau arus kas keuangan secara jelas. Dengan begitu, laporan keuangan laba rugi, neraca, dan arus kas bisa dibuat secara akurat. Laporan ini sangat penting untuk mengevaluasi kesehatan finansial bisnis. 

Laporan keuangan yang akurat juga menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan strategis, termasuk mencari bantuan modal ke lembaga keuangan atau investor. Laporan keuangan yang rapi dan terpisah juga memudahkan pengusaha dalam menghitung sekaligus melaporkan pajak. 

Ibaratnya, jika keuangan bisnis dijadikan satu dengan uang pribadi, catatan laba bersih akan terlihat besar. Akibatnya, nilai pajak yang harus dibayarkan pun tinggi. Hal ini karena pajak dihitung dari besaran keuntungan yang tercatat dalam neraca keuangan. 

Perlindungan aset pribadi

Bisa dibilang, pemisahan keuangan menjadi langkah bijaksana untuk melindungi diri. Jika muncul situasi darurat seperti kredit macet atau bahkan pailit, maka aset pengusaha bisa saja terpengaruh. 

Dengan memisahkan keuangan, aset pribadi seperti rumah, kendaraan, dan tabungan akan terlindungi dari risiko bisnis di kemudian hari. Terutama bagi bisnis yang sudah berbadan hukum, maka wajib baginya untuk memisahkan keuangan bisnis dan pribadi guna memproteksi aset pribadi jika terjadi masalah hukum pada bisnis. 

Cara mengelola keuangan bisnis dan pribadi 

Mengelola keuangan bisnis dan pribadi secara terpisah menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan finansial. Berikut beberapa tips atau cara praktis yang memudahkan pengusaha untuk membedakan keuangan bisnis dan pribadi:

  1. Membuka rekening bank secara terpisah

Pemisahan rekening bank merupakan langkah awal dan paling umum dilakukan. Rekening bisnis dipakai untuk semua transaksi bisnis seperti pembayaran dari pelanggan, membayar supplier, atau membayar biaya operasional. Dengan rekening bisnis, proses rekonsiliasi bank lebih mudah dan akurat. Biasanya, bank akan menawarkan fasilitas atau program promosi khusus untuk pengusaha 

  1. Buat anggaran bisnis

Catat setap pemasukan dan pengeluaran bisnis secara detail. Selain itu, buat laporan keuangan secara rutin, setiap bulan atau per kuartal. Untuk mempermudah pencatatan, gunakan aplikasi keuangan atau software akuntansi

  1. Batasi penggunaan uang tunai

Penggunaan uang tunai seringkali sulit dilacak karena tidak adanya bukti transaksi secara fisik seperti kartu kredit atau transfer bank. 

  1. Dana cadangan

Agar cash flow usaha tetap stabil, sebaiknya pengusaha menyisihkan sebagian uang untuk dana cadangan. Tujuannya agar tidak mengganggu operasional bisnis jika suatu saat terjadi masalah finansial. 

  1. Gunakan software akuntansi

Aplikasi keuangan atau software akuntansi mempermudah pengelolaan keuangan bisnis lebih efisien dan sistematis. Apalagi, saat ini cukup banyak software akuntansi yang bisa Kamu manfaatkan untuk melakukan pencatatan dan laporan keuangan secara otomatis, serta menganalisis performa bisnis lebih cepat. 

Artikel terkait : 4 Rekomendasi Software Akuntansi Gratis untuk UMKM

Akuntansiku, salah satu rekomendasi software akuntansi gratis yang menawarkan fitur lengkap untuk pencatatan keuangan dan manajemen akuntansi. Beberapa fitur yang tersedia di aplikasi Akuntansiku seperti pencatatan transaksi, laporan keuangan lengkap, manajemen hitung piutang, pembuatan faktur profesional, akses multi-user, manajemen inventasi, dan integras dengan aplikasi lain.

Selain fiturnya yang lengkap, Akuntansiku memiliki keunggulan dalam hal aksesibilitas. Semua data tersimpan aman di cloud, sehingga tidak memerlukan backup manual. Pengguna bisa dengan mudah mengakses aplikasinya melalui perangkat Android, iOS, dan browser.

Download Aplikasi Akuntansiku pada Tombol dibawah ini

Bagikan Artikel ini
Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *