Note Payable

Mengenal Note Payable dalam Pencatatan Akuntansi

Dalam menjalankan bisnis, terkadang kita butuh pinjaman modal untuk membeli bahan baku, sewa tempat usaha sekaligus perlengkapannya. Tak semua transaksi juga harus dibayar tunai di muka. Di dunia akuntansi, pencatatan transaksi utang yang berlaku resmi disebut dengan istilah note payable.

Note payable tentu saja bukan sekedar catatan biasa, melainkan bukti resmi yang dipakai dalam laporan keuangan. Dokumen ini mencerminkan kesehatan keuangan sekaligus kredibilitas sebuah bisnis. Artikel kali ini akan memberimu pemahaman lebih jauh terkait note payable. Selamat membaca!

Definisi note payable dalam akuntansi

Note payable adalah kewajiban berupa janji tertulis untuk membayar sejumlah tertentu kepada pihak lain sebagaimana yang sudah ditetapkan. Dari sisi pembeli, janji tertulis yang dimaksud sebutannya adalah wesel bayar. Sementara di sisi penjual disebut dengan piutang wesel atau wesel tagih. 

Wesel bayar atau note payable mengacu pada surat perjanjian yang bisnis harus dibayarkan ke bank. Note payable adalah hal yang biasa dijumpai kaitannya dalam siklus akuntansi piutang dagang.

Selain dikenal dengan istilah wesel bayar, note payable juga disebut sebagai utang wesel. Dia memiliki jatuh tempo, sehingga perusahaan perlu membayar ke pemasok sesuai tanggal yang diterbitkan oleh perusahaan. Karenanya, wesel bayar termasuk akun hutang dagang. 

Baca juga : Purchase Order bagi Pemula: Arti, Format, dan Cara Membuatnya

Wesel bisa dijadikan sebagai alat bukti sah untuk pembelian barang dagang atau aset tetap. Perusahaan bisa menggunakan wesel bayar untuk memasok barang, baik dalam jumlah kecil maupun besar. 

Kita juga bisa menggunakan wesel bayar untuk mengajukan pinjaman di bank. Pasalnya, pinjaman dana dari bank perlu menerbitkan wesel bayar sebagai bukti cicilan sekaligus pelunasan pinjaman. 

Melansir laman Investopedia, wesel merupakan alternatif aman untuk uang tunai atau cek pribadi. Wesel biasanya diterbitkan oleh lembaga pemerintah, dan perbankan. Cara kerja wesel sama halnya dengan cek, yaitu bisa diuangkan atau disetorkan ke rekening bank.

Bicara soal wesel, sebenarnya dia terbagi menjadi tiga kategori. Masing-masing adalah wesel bayar, wesel tagih, dan wesel tagih gagal bayar. Biar lebih jelas, berikut pemahaman singkat masing-masing dari ketiganya:

  1. Wesel bayar atau istilah lainnya note payable adalah janji tertulis dari pihak perusahaan untuk melakukan pembayaran ke pihak kreditur dalam jumlah tertentu dan tingkat bungan yang disepakati.
  2. Wesel tagih adalah perjanjian tertulis dari pelanggan untuk membayar ke pihak perusahaan dengan nominal dan bunga tertentu sesuai kesepakatan.
  3. Wesel tagih gagal bayar merupakan wesel tagih yang pembuatnya tidak bisa membayar di tanggal jatuh tempo. 

Baca juga : Nota Debit vs Kredit: Apa Bedanya?

4 kategori note payable berdasarkan waktu

Berdasarkan rentang waktunya, note payable atau wesel bayar dibedakan menjadi 4 kategori. Apa perbedaan dari keempat kategori tersebut? Berikut penjelasannya.

Wesel bayar jangka panjang

    Wesel kategori ini punya jatuh tempo lebih panjang dibanding kategori lainnya, yaitu umumnya di atas satu tahun. Umumnya wesel jangka panjang dipakai oleh perusahaan debitur untuk meminjam aset tertentu. Penentuan jenis asetnya sesuai kesepakatan debitur dan kreditur. 

    Karena durasinya panjang, maka perlu adanya jaminan. Selain itu, wesel kategori ini juga punya elemen lengkap dan tingkatan bunga pinjaman secara jelas, yang mana besarannya akan tetap berlaku pada saat mengangsur sampai hutang lunas.

    Wesel bayar jangka pendek

      Pembayaran pokok pinjaman dan bunga dilakukan dalam rentang waktu di bawah setahun. Wesel kategori ini biasa dipakai untuk mendanai kegiatan operasional bisnis seperti biaya produksi harian, dan pembelian bahan baku industri.

      Wesel bayar jangka pendek bisa pakai jaminan atau tidak. Kalaupun diperlukan jaminan, biasanya bisa menggunakan persediaan atau piutang. Di laporan keuangan, wesel bayar jangka pendek masuk kategori hutang lancar. 

      Diskon wesel

        Istilah lainnya adalah diskonto wesel bayar. Perusahaan umumnya menggunakan diskon wesel saat mengajukan pinjaman dana ke bank. Di kategori ini, tidak ada informasi jelas mengenai besaran bunga yang harus dibayarkan ke perusahaan kreditur.

        Bunga tersebut istilah lainnya disebut dengan diskon atau diskonto. Tingkat bunga yang dipakai untuk perhitungannya disebut diskonto. 

        Baca juga : Step by Step Membuat Sales Invoice Manual vs Otomatis

        Perusahaan debitur biasanya mendapat sisa hasil bunga yang dikurangi, sebutannya adalah proceeds. Karena nilai bunganya tidak jelas, dalam diskon wesel biasanya tertera catatan tambahan sebagai bentuk kewajiban pelunasan dari bank atau pihak yang memberikan diskon. 

        Wesel waktu khusus

          Kategori wesal bayar waktu khusus dikelompokkan menjadi 3 jenis. Pertama, wesel bunga. Wesel bunga dibuat jika transaksi tidak punya nilai bunga yang pasti. Sehingga, perusahaan perlu membuat perkiraan jumlah bunga yang harus dilunasi oleh debitur. Jumlah bunga yang ditetapkan harus disetujui oleh kedua belah pihak. Jika tidak, maka tidak bisa disebut sebagai wesel bunga.

          Jenis kedua adalah wesel kas. Yaitu jenis wesel yang dipakai untuk pembelian kredit dengan kondisi istimewa atau khusus. Di dalamnya juga termasuk pembayaran bunga efektif dan amortisasi.

          Terakhir, jenis wesel barang, jasa, dan properti tanpa ada ketetapan suku bunga. Wesel khusus jenis barang, jasa, dan properti diterbitkan jika perusahaan menukarkan asetnya dalam bentuk barang, jasa, atau properti.

          Download Akutansiku, dan manfaatkan beberapa fitur gratis untuk jurnal keuangan harian bisnis!

          Bagikan Artikel ini
          Leave a Comment

          Comments

          No comments yet. Why don’t you start the discussion?

          Leave a Reply

          Your email address will not be published. Required fields are marked *