Kebanyakan orang sudah tidak asing dengan istilah debit. Kata ini erat kaitannya dengan aktivitas simpan pinjam. Ya, kata itu selalu muncul dalam keuangan, akuntansi, dan perbankan.
Dalam pembukuan, penggunaan debet selalu bersamaan dengan kredit. Kedua komponen tadi sama-sama penting dalam pencatatan setiap nilai transaksi. Pasalnya, total kedua kolom tersebut harus sama agar seimbang (balance). Agar lebih jelas, artikel ini akan membahas soal debet atau tagihan dan kaitannya dalam sistem akuntansi.
Pengertian Debit
Kata debit diambil dari bahasa Latin, debere, dan disingkat menjadi Dr., yang berarti berutang. Sebaliknya, istilah kredit berasal dari kata credere, artinya mempercayai. Debit diartikan sebagai pertambahan uang dalam transaksi. Definisi lain menyebutnya sebagai peningkatan biaya dan aset dalam buku pencatatan akuntansi.
Kedua istilah tadi pertama kali dipakai oleh matematikawan Lucas Paciolo dalam konsep pembukuan berpasangan pada tahun 1494. Konsep debit sering disandingkan dengan kredit dalam pembukuan berpasangan. Pencatatannya ditulis pada kolom di sebelah kiri, sementara di sisi kanan berupa kolom kredit.
Baca juga : Piutang Tak Tertagih: Bagaimana Mengatasinya dan Dampaknya pada Keuangan Bisnis
Jadi, kita perlu memasukkan ke kolom debit jika terjadi penambahan aset, biaya, keuntungan, ekuitas, pengurangan pendapatan, dan kewajiban. Jika didebit, kode akun jenis aset dan beban akan bertambah nilainya. Sebaliknya, kode akun jenis liabilitas, ekuitas, dan pendapatan akan berkurang.
Penggunaan kedua konsep tadi memberikan gambaran lengkap tentang posisi keuangan perusahaan, dan memahami perubahan keuangan sekaligus apa saja konsekuensi yang mungkin terjadi atas perubahan tersebut. Dengan akun debit, setidaknya kita mendapatkan informasi keuangan seputar:
- Adanya peningkatan aset, seperti pendapatan atau jenis aset lain yang nilainya tercatat sebagai jumlah uang
- Penurunan kewajiban untuk pembayaran utang misalnya
- Penurunan ekuitas seperti penjualan saham atau penurunan pendapatan
- Pertambahan biaya. Contoh, uang untuk pembelian aset atau menutupi biaya overhead
Debit dalam Perbankan
Selain akuntansi, kata debit juga sering muncul dalam dunia perbankan. Dia dipakai untuk menandai transaksi uang yang keluar. Jadi, ketika rekening bank didebet, maka uang dikeluarkan dari rekening tabungan.
Sebaliknya, kredit berarti penambahan uang ke aku. Jadi, saat uang dipindahkan dari rekening pelanggan akan tercatat sebagai debet bank yang mencatat pengurangan simpanan di rekening bank pelanggan.
Biasanya kita melakukan transaksi debet di bank menggunakan kartu ATM, sistem pembayar tagihan, dan cek. Transaksi pendebitan bank juga mencakup biaya rekening tahunan, biaya cerukan, dan biaya lain yang termasuk dalam pengelolaan serta pemeliharaan rekening bank. Prosesnya hanya bisa dilakukan oleh para pemegang rekening. Pihak bank juga diperbolehkan secara hukum untuk melakukan pendebitan saat nasabah menandatangani dokumen pembukaan rekening.
Baca juga : Mengenal Macam-Macam Invoice : Dari Proforma hingga Recurring Invoice
Sekarang coba periksa dompet kamu. Disana pasti ada satu atau bahkan lebih dari satu kartu ATM bukan? Dengan kartu perbankan tersebut, kamu bisa melakukan pembayaran, transfer uang, dan mengambil uang dari mesin ATM.
Nasabah bisa menarik dana untuk belanja menggunakan kartu debit ATM mereka. Penampakan kartu kredit dan kartu kredit biasanya hampir serupa, yaitu punya 16 digit nomor kartu, tanggal kadaluwarsa, dan kode nomor identifikasi pribadi (PIN).
Lain halnya dengan kartu kredit, syarat penggunaan kartu debit adalah kamu harus punya tabungan dana di bank tersebut. Dana inilah yang jadi aset dalam perbankan. Jadi, kamu hanya bisa menggunakan kartu sesuai nilai dana di rekening bank.
Di kartu debit, pemilik bisa membelanjakan uang dengan menarik dana sesuai nominal yang tersimpan di bank. Sebaliknya, pemilik bisa meminjam uang hingga batas tertentu untuk belanja barang atau menarik uang tunai menggunakan kartu kredit.
Jadi, perbedaan kedua kartu tersebut adalah dari sumber dananya. Kartu kredit memberi pinjaman ke nasabah, lalu mereka harus membayar balik pinjaman tersebut beserta bunganya. Sebaliknya, penggunaan kartu debit untuk transaksi akan mengurangi saldo rekening bank si pemegang kartu. Artinya, mereka melakukan transaksi dengan uang yang sudah ada.
Akutansiku, solusi pembukuan digital yang simple dan praktis

Pemahaman tentang konsep debit memang pentig. Namun, praktiknya seringkali tidak sesederhana teori. Apalagi jika proses pembukuan masih dilakukan manual dengan tulis tangan. Persoalan yang muncul jurstru kesalahan dalam pencatatan nominal, penulisan kurang rapi, dan datanya tersebar alias terpisah.
Teknologi kemudian hadir untuk menyederhanakan proses yang cukup kompleks menjadi lebih sederhana, dan mudah dipahami, bahkan oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi.
Akuntansiku hadir sebagai solusi pembukuan digital yang simple dan praktis untuk bisnis Anda. Aplikasi pembukuan berbasis cloud ini akan mengefisiensi laporan keuangan, termasuk di dalamnya adalah pembuatan jurnal, invoice, neraca, arus kas dan lainnya.
Download Akutansiku, dan manfaatkan beberapa fitur gratisnya Sekarang!




