Akun akuntansi menjadi hal penting dalam dunia akuntansi. Bukan hanya akuntan, pemilik bisnis juga perlu mengenal akun akun dalam akuntansi. Setidaknya, mereka perlu memahami beberapa istilah akun yang sering digunakan dalam aktivitas akuntansi sehari-hari.
Akun akun dalam akuntansi dibedakan sesuai jenis transaksinya. Dengan pemahaman tepat, profesional akuntan atau pemilik bisnis bisa lebih mudah dalam mengelola dan memantau aliran keuagan perusahaan. Untuk itu, artikel ini akan mengenalkan akun akun dalam akuntansi, termasuk 5 kategori utama, dan fungsinya.
Fungsi akun akun dalam akuntansi
Bisa dibilang, akun menjadi fondasi awal dari semua proses akuntansi. Sebelum menguraikan jenisnya, kita perlu tahu apa sih definisi akun itu! Akun dalam akuntansi adalah wadah yang dipakai untuk mencatat dan mengumpulkan berbagai informasi keuangan bisnis, seperti kewajiban, aset, modal, pendapatan, dan biaya.
Ada yang mengartikan akun (account) sebagai catatan penambahan dan pengurangan berbentuk kredit serta debit. Senada dengan sebelumnya, pandangan lain mendefinisikan akun akuntansi sebagai catatan sisstematis untuk mencatat, mengelompokkan, dan melacak transaksi keuangan bisnis.
Akun akun dalam akuntansi menjadi alat penting bagi perusahaan untuk melacak, mengorganisir, dan menganalisis informasi keuangan. Akun inilah yang digunakan untuk menggambarkan kinerja finansial perusahaan. Fungsi akun dalam akuntansi diantaranya sebagai berikut:
- Pencatatan transaksi: Informasi relevan di setiap transaksi bisnis akan dicatat dalam akun sesuai kategorinya. Akun menjadi sumber informasi tentang harta, hutang, modal, dan perubahannya yang dijadikan sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan.
- Monitoring keuangan sebagai pertimbangan manajemen untuk memutuskan sesuatu seperti identifikasi tren, mengukur pertumbuhan, merencanakan ekspansi bisnis atau justru mengurangi biaya operasional.
- Data dalam akun dipakai untuk menyusun laporan keuangan, seperti neraca, laba rugi, dan arus kas.
- Analisis keuangan untuk mempelajari tren atau pola data akun. Dengan begitu, manajemen bisa mengidentifikasi peluang dan risiko
Intinya, akun bisa mempermudah perusahaan dalam mencatat transaksi keuangan. Perusahaan akan lebih mudah melakukan identifikasi setiap transaksi berdasarkan jenis akunnya, sehingga pembukuan laporan keuangan jadi rapi alias tidak berantakan. Pengelompokkan akun juga bisa meminimalisir kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan.
Artikel terkait : 10 Istilah Akuntansi yang Sering Muncul di Laporan Keuangan
5 Kategori akun akun dalam akuntansi
Sebenarnya ada puluhan nama akun dalam akuntansi. Setiap akun memiliki fungsi berbeda dalam pencatatan keuangan perusahaan. Tapi tenang, Kamu tidak harus menghafal semua daftar nama akun dalam akuntansi.
Dari sekian banyak akun, masin-masing bisa dikelompokkan menjadi lima kategori utama sesuai jenis transaksinya. Berikut penjelasan dari kelima jenis akun akun dalam akuntansi.
Akun aset (Assets)
Aset merupakan semua milik perusahaan yang bernilai ekonomi, dan bisa memberikan manfaat ekonomi di masa mendatang. Dengan begitu, akun aset adalah akun yang mencatat semua sumber daya milik perusahaan, seperti kas, piutang, dan persediaan.
Aset sendiri terbagi menjadi dua kategori utama. Pertama, aset yang bisa cair dalam jangka waktu setahun atau disebut akun lancar (Current Assets). Contohnya, kas, piutang, persediaan, dan investasi jangka pendek.
Berikutnya, aset yang punya umur ekonomis lebih setahun atau disebut aset tidak lancar (Non-Current Assets). Contoh jenis aset ini, seperti bangunan, tanah, serta hak cipta & paten.
Akun kewajiban (Liabilities)
Akun ini mencatat tanggungan atau kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Berdasarkan durasi waktunya, akun kewajiban dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, kewajiban lancar (Current Liabilities) yang harus dibayar dalam waktu setahun. Misalnya, utang kepada pemasok, pajak, beban, dan pinjaman jangka pendek.
Kedua, kewajiban dengan jatuh tempo lebih dari setahun atau kewajiban jangka panjang (Long-term Liabilities). Contohnya utang obligasi, dan pinjaman hipotek.
Akun modal (Equity)
Disebut juga sebagai akun modal. Akun modal mencerminkan kepemilikan pemilik dalam perusahaan. Dia mencatat kontribusi modal dari pemilik perusahaan dan perubahan ekuitas seiring waktu. Beberapa contoh akun ekuitas seperti, modal saham, laba ditahan, dan pembagian profit kepada pemegang saham atau dividen.
Akun pendapatan (Revenue)
Akun yang mencatat sumber pemasukan dari aktivitas penjualan produk atau jasa perusahaan. Jenis akun pendapatan misalnya pendapatan penjualan produk/jasa, pendapatan sewa properti, dan pendapatan dari bunga pinjaman atau investasi.
Akun biaya & beban (Expenses)
Akun yang mencatat semua biaya pengeluaran perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis. Beberapa contoh yang termasuk dalam kategori akun biaya & beban diantaranya gaji karyawan, biaya sewa gedung atau tempat usaha, beban utilitas, dan biaya penyusutan aset tetap.
Kesimpulan
Pemahaman tentang akun akun dalam akuntansi bukan hanya penting bagi seorang akuntan, tapi juga tim HR serta pemilik bisnis. Pemahaman ini menjadi modal utama untuk menyusun laporan keuangan yang akurat. Karena laporan keuangan akurat dan mudah dimulai dari pencatatan akun yang rapi.

Jika Anda memerlukan solusi pembukuan keuangan yang cepat, sistematis, serta fleksibel bisa diakses kapanpun dan dimanapun, mulailah beralih ke Akuntansiku. Software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh ribuan pelaku bisnis, termasuk UMKM ini bisa Anda dapatkan secara gratis.